Kondisi Umum Keadaan Kampus Universitas Diponegoro
Kukuhnya
universitas diponegoro sebagai institusi pendidikan merupakan berkat dan rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa bagi seluruh civitas akademik dan menjadi dasar bagi
terselenggaranya seluruh kegiatan mahasiswa.
Masjid Kampus UNDIP |
Universitas
Diponegoro sebagai sebuah wadah institusi pendidikan memiliki pengaruh besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan lembaga kemahasiswaaan dalam wadah
keluarga mahasiswa Undip, dalam kaitannya sebagai penentu kebijakan tertinggi
dengan rektor sebagai pelaksana system tersebut pada dasarnya memberi peluang
dan atau hambatan terhadap langkah dan gerak lembaga kemahasiswaan dalam
berkegiatan. Kebijakan tersebut yang secara langsung maupun tidak langsung
dengan lembaga kemahasiswaan seperti : surat keputusan rektor, pendanaan, fasilitas
dan perijinan. Namun tidak sepenuhnya hak tersebut dapat diperoleh dengan
mudah, yang menuntut mahasiswa untuk berusaha dalam mendapatkan fasilitas
tersebut.
Mahasiswa
merupakan salah satu unsur dari civitas akademika mempunyai budaya dan
karakteristik yang beragam baik dari segi kebiasaan, latar belakang, kultur dan
lingkungan yang mempengaruhi perilaku mahasiswa seperti : mahasiswa study
oriented, aktivis, apatis, dan hedonis. Hal tersebut mempunyai implikasi
positif dan negatif bagi penyelenggaraan kegiatan kemahahsiswaan, sehingga
setiap lembaga kemahasiswaan mempunyai tantangan besar dalam memformulasikan
program kerja untuk mendukung perkembangan keterampilam mahasiswa yang bisa
melengkapi basis keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah.
Keberadaan kampus universitas diponegoro
secara geografis terpisah menjadi empat wilayah, yaitu : kampus tembalang,
kampus peleburan, kampus di lingkungan RSUD Karyadi dan kampus teluk awur
Jepara yang diakui atau tidak menjadi kendala bagi terwujudnya koordinasi dan
komunikasi guna penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan dalam lingkup keluarga
mahasiswa Universitas Diponegoro.
Keluarga
mahasiswa Universitas Ddiponegoro sebagai wadah bagi lembaga kemahasiswaan
memiliki keanekaragaman yang dapat dikoordinasikan tanpa mengurangi otonomi
dari masing-masing lembaga kemahasiswaan. Struktur yang lemah dan koordinasi
yang kurang berjalan dengan baik pada lembaga kemahasiswaan sangat menentukan
perkembangan dan kemajuan lembaga itu sendiri.
Dari
gambaran tersebut menunjukan gambaran kurangnya kualitas sebuah lembaga dan ini
menjadi tugas bersama guna mengembangkan dan meningkatkannya dalam tataran yang
lebih maju menuju lembaga kemahasiswaan yang ideal.
Dikutip dari :
Draft GBHK MKM BAB III POLA UMUM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA UNDIP, Point A.Kondisi Umum